Senin, 21 September 2009

Puncak Salju Abadi - Cartenz




Mimpi di Puncak Salju Abadi

Rabu, 26 Agustus 2009 12:27 WIB
Kontributor oleh Kornelis Kewa Ama

Sisa-sisa Perang Dunia II juga terdapat di Kabupaten Manokwari. Kabupaten ini memiliki sebuah gunung seperti meja disebut Gunung Meja, yang dipakai tentara Jepang sebagai pusat pertahanan. Di sekitar itu terdapat lokasi yang sangat cocok untuk hiking, piknik, dan rekreasi. Pulau Mansinam yang bersejarah di Manokwari terletak di Teluk Doreri dengan sejumlah monumen peringatan iman kepercayaan Kristiani pertama masuk Papua. Injil pertama masuk di pulau itu 5 Februari 1855 oleh dua misionaris barat yakni Otto (Belanda) dan Geisler (Jerman). Nama kedua misionaris itu diabadikan menjadi nama Theologia Otto dan Geisler di Jayapura. Di sebelah utara pulau Mansinam terdapat taman laut yang indah dengan pantai pasir putih sepanjang pulau itu. Hutan asli dengan beranekaragam pohon sebagai tempat hunian satwa liar seperti burung cenderawasih, kuskus, kanguru, dan kasuari.
SorongManokwari berbatasan dengan Sorong di sebelah barat. Sorong berasal dari kata Biak berarti laut terdalam, karena orang Biak pertama yang menemui daerah ini sebelum Belanda tiba di Papua. Sorong pernah dibawah kekuasaan Sultan Key Raha dari Tidore. Tahun 1932 sebuah perusahaan minyak Belanda memulai eksploitasi minyak di Klamone dan membangun permukiman di Sorong. Sebelum tahun 1969 Sorong menjadi sub bagian dari Kabupaten Manokwari. Sorong memiliki pantai pasir putih yang luas, dan indah terutama di daerah kepala burung dan sekitarnya. Di sana banyak warga lokal mengunjungi daerah itu pada hari libur dan sore hari. Mereka juga menggelar kerajinan tradisional dan makanan ringan di pantai itu.
Disamping itu ada tebing (batu karang) yang dapat digunakan untuk diving. Ditemukan terumbu karang di dasar laut dengan taman laut yang indah. Pesisir pantai dihiasi hutan bakau. Di Pantai Jamursba Medi terdapat penyu belimbing dengan panjang 1,5 meter. Terdapat 600 pulau kecil dengan keunikan masing-masing. Kita dapat berlayar dari pulau yang satu ke pulau lain sambil menikmati taman laut yang indah dengan air laut yang bening.
Monumen Arfak peringatan Perang Dunia II, sebuah patung dari perunggu simbol kekuatan Shinto juga ada di sini.Di Pulau Waigeo, terdapat sejumlah burung indah di Papua seperti cenderawasih, kakatua hitam, betet, nuri, dan seterusnya. Butuh waktu lima jam dengan speed boat dari Sorong menuju pulau itu. Pulau ini belum banyak dihuni penduduk sehingga masih banyak ditemukan binatang-binatang khas Papua. Fakfak dan MeraukeDi sisi utara Sorong, di mulut kepala burung terdapat Kabupaten Fakfak. Fakfak didirikan 16 November 1900 atas perintah Gubernur Belanda waktu itu dan diperingati sampai hari ini sebagi hari lahir Fakfak. Setiap 16 November Fakfak diperingati dengan berbagai tarian adat, lagu-lagu daerah, olahraga, dan lomba dayung.
Di pantai Fakfak ditemukan bekas tapak tangan di wadas di pesisir pantai yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 1800-an. Di Fakfak ditemukan sejumlah meriam peninggalan Perang Dunia II di Desa Sisir, Kecamatan Kokas. Di sana ditemukan juga goa Jepang yang digunakan untuk tempat persembunyian para tentara Jepang. Di Kecamatan Kaimana ditemukan sejumlah relief kuno seperti sejumlah goa tua, kerangka burung garuda di Desa Lobo. Di kaki bukit Lobo dapat ditemukan sebuah salib dari garnisum tua disebut "Fort du Bois" didirikan Belanda tahun 1838. Dapat dilihat buaya dan ikan paus serta taman mutiara yang indah di Pantai Kaimana. Ingat lagu Senja di Kaimana. Taman Nasional Laurentz terletak di Paniai, Puncak Jaya, Jayawijaya, dan Merauke.
Di Puncak Jaya atau puncak Cartenz terdapat puncak salju abadi. Puncaknya bertudung es. Puncak Jaya ini tadinya disebut puncak Cartenz, sebuah puncak gunung yang ditemukan oleh orang Belanda tahun 1678. Puncak Cartenz dengan tudung es abadi di puncaknya merupakan satu-satunya keindahan alam yang ada di Asia Tenggara.

Raja Ampat, Mutiara di Ujung Timur




Kemilau Alam di Bumi Perawan

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Aktivitas snorkeling di perairan Pulau Wayag, Waigeo Barat, Raja Ampat, Papua Barat. Letaknya yang berada di wilayah segitiga terumbu karang dunia (Coral Triangle) membuat Raja Ampat dinobatkan sebagai kawasan yang paling kaya dengan keragaman hayatinya di dunia.

Rabu, 26 Agustus 2009 12:24 WIB
Kontributor Oleh Kornelis Kewa Ama
Dari Jayapura terus berlayar dengan perahu menuju Biak. Di sana terdapat upacara adat yang disebut Wor Barapen, sebuah kebiasaan kaum muda dan orangtua untuk menginjak batu karang tajam yang sudah dibakar.
Seorang pimpinan spritual dengan kemampuan magis membacakan doa bagi orang lain yang sedang berjalan di atas batu-batu itu. Jika kaki terluka, orang itu terlalu banyak dosa. Adat perkawinan tradisional orang Biak Munara disebut Yakyaker Purbakbuk. Yakyaker artinya membiarkan seorang pengantin wanita pergi ke kediaman pengantin pria. Ini merupakan perayaan adat terbesar selama hidup di Biak, dirayakan sampai tujuh hari.
Taman Burung di Desa Rim, Kecamatan Biak Timur. Banyak burung khas Papua dan burung-burung langka di Indonesia dapat ditemukan di taman burung Rim dengan luas dua hektar. Kepulauan Padaido terdiri dari 30 buah pulau kecil dan besar disebut Pulau-pulau Schouten seorang berkebangsaan Belanda. Pulau itu ditemukan tahun 1602. Padaido memiliki keindahan taman laut berkelas dunia. Laut yang jernih dengan berbagai tumbuhan laut termasuk terumbu karang di dalamnya. Dua pulau kecil paling indah yakni Ureb dan Mansurbabo dengan terumbu karang, pantai pasir putih sepanjang bibir pantai. Sinar matahari dapat menembus air laut sampai ke dasar laut. Kepulauan Padaido dapat digunakan diving, menyelam dan menyaksikan coral di dalam dasar laut.
Pagi hari, ketika matahari muncul di balik bukit Padaido, sinarnya memancar indah ke dasar laut. Segala tumbuh-tumbuhan laut, ikan, dan terumbu karang dapat dipantau dari darat. Dasar laut dengan pasir putih membuat panorama di perairan Padaido semakin asyik dinikmati. Tanah yang perawan. Keindahan tempat itu belum dinodai jejak industri kaum kapitalis.Dennis Orchid Park adalah taman di depan Kepulauan Padaido yang menyediakan tumbuh-tumbuhan alamiah khas di Biak. Berbagai jenis anggrek dapat ditemukan di taman itu, di Desa Sumberker. Anggrek tersebut merupakan asli Papua dan tidak pernah dicampur zat kimia lain. Pantai Imfendi terletak di Desa Adoki. Pantai tropis ini sangat indah untuk rekreasi dan santai. Terdapat hamparan pasir putih dengan air laut yang bening. Sungai Biru yang mengalir di dalam terowongan (goa) sampai ke laut. Di dalam goa itu ditemukan stalaktit dan stalagnit. Sungai ini terdapat di Desa Parai.
Di Biak ada pula Museum Cenderawasih yang memiliki koleksi benda-benda tradisional dan adat budaya khas Biak, senjata Perang Dunia II dari Jepang dan Sekutu, patung tradisional dari kayu menggambarkan nenek moyang Biak Numfor serta suku-suku di Biak. Di sana juga terdapat goa Jepang berisikan sejumlah tengkorak Jepang. Tengkorak Jepang ini menjadi obyek wisata yang menarik. Banyak warga Jepang datang ke Biak melihat goa itu. Ribuan serdadu Jepang mati terbunuh di dalam goa itu. Kedalaman goa itu sampai 100 meter.