Jumat, 02 Oktober 2009

Pesona Alam Kaliurang


Pemandangan nan Asri di kaki Gunung Merapi

Salah satu objek wisata alam di dekat kota Jogja bernama Kaliurang, merupakan daerah pegunungan yang berada di ketinggian 900 meter dari permukaan laut, terletak di kaki gunung Merapi menawarkan pesona keindahan dan kesejukan alam yang luar biasa.

Perjalanan menuju kaliurang dari arah Jogja akan mengingatkan kita pada lukisan pemandangan saat masih di taman kanak-kanak. Sebuah gunung dengan jalan di tengahnya serta hamparan hijau yang membentang di kedua sisinya dihiasi dengan rumah penduduk, akan menghilangkan penat dalam bingkai lukisan alam.
Diselimuti angin yang berhembus sejuk, bahkan di saat mentari tepat di atas kepala, kesejukan itu masih terasa. Udara yang menari melewati pepohonan dan turun dengan gemulai, memberi rasa segar ketika menerpa tubuh.
Pemandangan Gunung Merapi memberi sensasi tersendiri di kawasan ini. Bagaikan seorang gadis desa yang menutup tabirnya bila sengaja diperhatikan, gunung ini akan tertutup kabut seolah malu bila sengaja datang untuk melihatnya.
Menyusur sisi barat Bukit Plawangan sejauh 1100 meter, menempuh perjalanan lintas alam, melalui jalan tanah yang diapit pepohonan dan lereng rimbun, deretan 22 gua peninggalan Jepang menjadi salah satu keunikan wisata alam Kaliurang.
Di samping keindahan alamnya, Kaliurang juga mempunyai beberapa bangunan peninggalan sejarah. Diantaranya adalah Wisma Kaliurang dan Pesangrahan Dalem Ngeksigondo milik Kraton yang pernah dipakai sebagai tempat berlangsungnya Komisi Tiga Negara. Atau Museum Ullen Sentalu yang sebagian bangunannya berada di bawah tanah. Museum ini menguak misteri kebudayaan dan nilai-nilai sejarah Jawa, terutama yang berhubungan dengan putri Kraton Yogyakarta dan Surakarta pada abad ke-19.
Untuk mencapai daerah ini kita harus menempuh jarak 28 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, Kaliurang kini menjadi sebuah kawasan wisata alam dan budaya yang memikat, serta menjadi tempat yang menyenangkan untuk rekreasi keluarga.
Ada tempat anak-anak bermain di Taman Rekreasi Kaliurang. Di dalam taman seluas 10.000 meter persegi anak-anak bisa bermain ayunan, perosotan, atau berenang di kolam renang mini. Selain itu di taman yang dihiasi oleh patung jin ala kisah 1001 malam dan beberapa jenis hewan ini, anak-anak juga bisa bermain mini car atau memasuki mulut patung seekor naga yang membentuk lorong kecil dan berakhir di bagian ekornya.

Sekitar 300 meter ke arah timur laut dari taman rekreasi terdapat Taman Wisata Plawangan Turgo. Di kawasan taman wisata ini terdapat kolam renang Tlogo Putri yang airnya berasal dari mata air di lereng Bukit Plawangan. Bermain ayunan atau bercanda bersama keluarga di taman bermain yang berada di dalam taman wisata, rasa lelah akan lebur dalam rimbunnya taman perhutani.
Melangkahkan kaki menyusuri sisi timur, melihat beberapa ekor monyet yang berloncatan dan berayun di dahan, menikmati kicau burung di jalur berbatu susun dan tangga berundak di jalan menanjak sejauh 900 meter; mungkin akan sedikit melelahkan, tetapi pemandangan Gunung Merapi di saat cuaca cerah dari Bukit Pronojiwo, akan menggantikan rasa lelah dengan kekaguman. Air minum yang dijual oleh wanita penjaja minuman di puncak Pronojiwo bisa melepas rasa dahaga sambil menikmati Merapi yang berdiri tegak di tengah rimbunnya hamparan hijau. Setiap hari libur, Merapi bisa dilihat melalui teropong yang disewakan dengan tarif Rp.3000 selama 30 menit.
Sesampainya kembali di lokasi taman bermain, bersantailah sejenak di Tlogo Muncar. Meredakan letih sambil menikmati air yang terjun di sela-sela bebatuan. Biasanya air akan mengalir dengan deras di musim penghujan.
Jika ingin menikmati pemandangan Kaliurang, para pengunjung bisa berkeliling menggunakan kereta kelinci yang dikenal dengan istilah sepoer. Kendaraan ini biasa mangkal di depan taman wisata yang dipenuhi dengan kios-kios penjaja makanan. Jalur yang dilaluinya mengitari kawasan wisata Kaliurang dari timur ke barat. Melewati gardu pandang yang terletak di sebelah barat, Merapi akan terlihat jelas ketika cuaca cerah. Tarif untuk menaiki kendaraan ini Rp.3.000 per orang jika yang naik minimal tujuh orang. Untuk perjalanan eksklusif, Rp.20.000 akan membuat perjalanan layaknya seorang bangsawan.
Bila ingin merasakan sejuknya angin dan heningnya malam di Kaliurang, berbagai villa, bungalow, pesanggrahan atau pondok wisata bisa menjadi pilihan. Tarifnya juga beragam, mulai dari yang 25 ribuan hingga 200 ribuan. Beberapa penginapan yang bisa anda nikmati, antara lain: Bukit Surya (paling disarankan), Puri Indah Inn (bintang 3), Wisma Sejahtera, dll.
Oleh-oleh khas daerah ini jangan dilupakan. Mulai dari buah-buahan produksi petani lokal hingga makanan khas yakni tempe dan tahu bacem serta jadah (makanan yang terbuat dari beras ketan dan parutan kelapa).
Hamparan hijau di kaki gunung, udara sejuk dan segala paket kemewahan alamnya, akan meredakan segala kepenatan dan memberikan kesegaran dari hiruk pikuknya perkotaan.

Wisata Pemandian Air Panas Guci

Wisata Pemandian Air Panas Guci
Guci yang terletak di kaki Gunung Slamet, tepatnya sekitar 30 kilometer dari kota Slawi, Jawa Tengah, memiliki sekitar 10 air terjun.
Di bagian atas pemandian umum pancuran 13, agak jauh sekitar satu kilometer, terdapat air terjun dengan air dingin bernama Air Terjun Jedor. Selain menikmati air, di Guci kamu juga bisa menikmati pemandangan berupa pepohonan pinus. Jika berminat bermalam, ada banyak penginapan yang bisa didatangi. Mulai dari yang kelas melati hingga hotel berbintang.
Hal lain yang juga bisa dinikmati di Guci adalah membeli sayuran segar seperti wortel, kol, slada air, tomat, sawi, buah pisang dan alpukat dengan harga yang murah. Atau makanan kecil khasnya; sate manisan ceremai.

Wisata Alam ke Jatiluhur




Wisata Alam Grama Tirta Jatiluhur, Purwakarta



Ini ada satu tempat wisata yang cukup asyik. Namanya Grama Tirta Jatiluhur, letaknya strategis mudah dicapai dengan perjalanan sejauh 120 kilometer dari Jakarta (kira-kira 2 jam perjalanan) dan 70 kilometer dari Bandung. Berada di lereng bukit danau wisata Jatiluhur seluas 83 km2 dengan keindahan alam sekelilingnya berpadu dengan barisan pegunungan indah benar-benar merupakan pilihan yang nyaman.
Grama Tirta Jatiluhur berada dalam lingkungan bendungan dengan Waduk Serbaguna Jatiluhur yang berfungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Pengairan.

Nikmati wisata alam dengan berjalan-jalan di alam hijau yang masih dialiri Sungai Citarum yang jernih sambil menghirup udara segar. Anda dapat menyaksikan keindahan ”Morning Glory” sambil mendengarkan kicauan burung. Bagi Anda yang menyukai rekreasi dan olahraga air, danau seluas 8.300 hektar dengan airnya yang jernih dan tersedia sepanjang tahun, dijamin bisa memuaskan Anda. Anda dapat mengelilingi waduk Jatiluhur dengan perahu motor atau dengan perahu dayung yang dapat Anda kayuh sendiri serta jetski bagi Anda yang menyukai kecepatan dan tantangan lebih. Selain itu Anda dan keluarga dapat memancing beragam jenis ikan air tawar yang dapat memberikan keasyikan dan ketenangan tersendiri serta berwisata dengan Kapal Motor mengunjungi pulau di tengah waduk Jatiluhur.
Masih berhubungan dengan air, bawalah anggota keluarga Anda ke water world alias dunia air. Seperti fasilitas semacam di tempat lain, di sini Anda sekeluarga dapat bermain air sepuas hati. Meluncur dari ketinggian sampai tercebur di kolam renang yang luas. Selain itu masih ada fasilitas bagi anak-anak, yaitu Taman Bermain, yang pasti akan menyenangkan mereka.

Di Grama Tirta Jatiluhur, kita bisa menginap di Hotel berbintang dua dan di cottages-cottages/bungalow yang menyajikan nuansa keindahan panorama alam yang dipadukan dengan Danau Wisata Jatiluhur.
Selain itu bisa untuk mengadakan berbagai acara rapat, seminar, lokakarya, maupun pelatihan sekaligus berlibur.

Lokasinya yang terletak di lingkungan alam terbuka dan tenang cocok untuk rekreasi, pelatihan Inbound maupun Outbound. Jadi daripada keukeuh bermacet ria di kota Bandung, mendingan liburan wae ke Jatiluhur euy..!!

Senin, 21 September 2009

Puncak Salju Abadi - Cartenz




Mimpi di Puncak Salju Abadi

Rabu, 26 Agustus 2009 12:27 WIB
Kontributor oleh Kornelis Kewa Ama

Sisa-sisa Perang Dunia II juga terdapat di Kabupaten Manokwari. Kabupaten ini memiliki sebuah gunung seperti meja disebut Gunung Meja, yang dipakai tentara Jepang sebagai pusat pertahanan. Di sekitar itu terdapat lokasi yang sangat cocok untuk hiking, piknik, dan rekreasi. Pulau Mansinam yang bersejarah di Manokwari terletak di Teluk Doreri dengan sejumlah monumen peringatan iman kepercayaan Kristiani pertama masuk Papua. Injil pertama masuk di pulau itu 5 Februari 1855 oleh dua misionaris barat yakni Otto (Belanda) dan Geisler (Jerman). Nama kedua misionaris itu diabadikan menjadi nama Theologia Otto dan Geisler di Jayapura. Di sebelah utara pulau Mansinam terdapat taman laut yang indah dengan pantai pasir putih sepanjang pulau itu. Hutan asli dengan beranekaragam pohon sebagai tempat hunian satwa liar seperti burung cenderawasih, kuskus, kanguru, dan kasuari.
SorongManokwari berbatasan dengan Sorong di sebelah barat. Sorong berasal dari kata Biak berarti laut terdalam, karena orang Biak pertama yang menemui daerah ini sebelum Belanda tiba di Papua. Sorong pernah dibawah kekuasaan Sultan Key Raha dari Tidore. Tahun 1932 sebuah perusahaan minyak Belanda memulai eksploitasi minyak di Klamone dan membangun permukiman di Sorong. Sebelum tahun 1969 Sorong menjadi sub bagian dari Kabupaten Manokwari. Sorong memiliki pantai pasir putih yang luas, dan indah terutama di daerah kepala burung dan sekitarnya. Di sana banyak warga lokal mengunjungi daerah itu pada hari libur dan sore hari. Mereka juga menggelar kerajinan tradisional dan makanan ringan di pantai itu.
Disamping itu ada tebing (batu karang) yang dapat digunakan untuk diving. Ditemukan terumbu karang di dasar laut dengan taman laut yang indah. Pesisir pantai dihiasi hutan bakau. Di Pantai Jamursba Medi terdapat penyu belimbing dengan panjang 1,5 meter. Terdapat 600 pulau kecil dengan keunikan masing-masing. Kita dapat berlayar dari pulau yang satu ke pulau lain sambil menikmati taman laut yang indah dengan air laut yang bening.
Monumen Arfak peringatan Perang Dunia II, sebuah patung dari perunggu simbol kekuatan Shinto juga ada di sini.Di Pulau Waigeo, terdapat sejumlah burung indah di Papua seperti cenderawasih, kakatua hitam, betet, nuri, dan seterusnya. Butuh waktu lima jam dengan speed boat dari Sorong menuju pulau itu. Pulau ini belum banyak dihuni penduduk sehingga masih banyak ditemukan binatang-binatang khas Papua. Fakfak dan MeraukeDi sisi utara Sorong, di mulut kepala burung terdapat Kabupaten Fakfak. Fakfak didirikan 16 November 1900 atas perintah Gubernur Belanda waktu itu dan diperingati sampai hari ini sebagi hari lahir Fakfak. Setiap 16 November Fakfak diperingati dengan berbagai tarian adat, lagu-lagu daerah, olahraga, dan lomba dayung.
Di pantai Fakfak ditemukan bekas tapak tangan di wadas di pesisir pantai yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 1800-an. Di Fakfak ditemukan sejumlah meriam peninggalan Perang Dunia II di Desa Sisir, Kecamatan Kokas. Di sana ditemukan juga goa Jepang yang digunakan untuk tempat persembunyian para tentara Jepang. Di Kecamatan Kaimana ditemukan sejumlah relief kuno seperti sejumlah goa tua, kerangka burung garuda di Desa Lobo. Di kaki bukit Lobo dapat ditemukan sebuah salib dari garnisum tua disebut "Fort du Bois" didirikan Belanda tahun 1838. Dapat dilihat buaya dan ikan paus serta taman mutiara yang indah di Pantai Kaimana. Ingat lagu Senja di Kaimana. Taman Nasional Laurentz terletak di Paniai, Puncak Jaya, Jayawijaya, dan Merauke.
Di Puncak Jaya atau puncak Cartenz terdapat puncak salju abadi. Puncaknya bertudung es. Puncak Jaya ini tadinya disebut puncak Cartenz, sebuah puncak gunung yang ditemukan oleh orang Belanda tahun 1678. Puncak Cartenz dengan tudung es abadi di puncaknya merupakan satu-satunya keindahan alam yang ada di Asia Tenggara.

Raja Ampat, Mutiara di Ujung Timur




Kemilau Alam di Bumi Perawan

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Aktivitas snorkeling di perairan Pulau Wayag, Waigeo Barat, Raja Ampat, Papua Barat. Letaknya yang berada di wilayah segitiga terumbu karang dunia (Coral Triangle) membuat Raja Ampat dinobatkan sebagai kawasan yang paling kaya dengan keragaman hayatinya di dunia.

Rabu, 26 Agustus 2009 12:24 WIB
Kontributor Oleh Kornelis Kewa Ama
Dari Jayapura terus berlayar dengan perahu menuju Biak. Di sana terdapat upacara adat yang disebut Wor Barapen, sebuah kebiasaan kaum muda dan orangtua untuk menginjak batu karang tajam yang sudah dibakar.
Seorang pimpinan spritual dengan kemampuan magis membacakan doa bagi orang lain yang sedang berjalan di atas batu-batu itu. Jika kaki terluka, orang itu terlalu banyak dosa. Adat perkawinan tradisional orang Biak Munara disebut Yakyaker Purbakbuk. Yakyaker artinya membiarkan seorang pengantin wanita pergi ke kediaman pengantin pria. Ini merupakan perayaan adat terbesar selama hidup di Biak, dirayakan sampai tujuh hari.
Taman Burung di Desa Rim, Kecamatan Biak Timur. Banyak burung khas Papua dan burung-burung langka di Indonesia dapat ditemukan di taman burung Rim dengan luas dua hektar. Kepulauan Padaido terdiri dari 30 buah pulau kecil dan besar disebut Pulau-pulau Schouten seorang berkebangsaan Belanda. Pulau itu ditemukan tahun 1602. Padaido memiliki keindahan taman laut berkelas dunia. Laut yang jernih dengan berbagai tumbuhan laut termasuk terumbu karang di dalamnya. Dua pulau kecil paling indah yakni Ureb dan Mansurbabo dengan terumbu karang, pantai pasir putih sepanjang bibir pantai. Sinar matahari dapat menembus air laut sampai ke dasar laut. Kepulauan Padaido dapat digunakan diving, menyelam dan menyaksikan coral di dalam dasar laut.
Pagi hari, ketika matahari muncul di balik bukit Padaido, sinarnya memancar indah ke dasar laut. Segala tumbuh-tumbuhan laut, ikan, dan terumbu karang dapat dipantau dari darat. Dasar laut dengan pasir putih membuat panorama di perairan Padaido semakin asyik dinikmati. Tanah yang perawan. Keindahan tempat itu belum dinodai jejak industri kaum kapitalis.Dennis Orchid Park adalah taman di depan Kepulauan Padaido yang menyediakan tumbuh-tumbuhan alamiah khas di Biak. Berbagai jenis anggrek dapat ditemukan di taman itu, di Desa Sumberker. Anggrek tersebut merupakan asli Papua dan tidak pernah dicampur zat kimia lain. Pantai Imfendi terletak di Desa Adoki. Pantai tropis ini sangat indah untuk rekreasi dan santai. Terdapat hamparan pasir putih dengan air laut yang bening. Sungai Biru yang mengalir di dalam terowongan (goa) sampai ke laut. Di dalam goa itu ditemukan stalaktit dan stalagnit. Sungai ini terdapat di Desa Parai.
Di Biak ada pula Museum Cenderawasih yang memiliki koleksi benda-benda tradisional dan adat budaya khas Biak, senjata Perang Dunia II dari Jepang dan Sekutu, patung tradisional dari kayu menggambarkan nenek moyang Biak Numfor serta suku-suku di Biak. Di sana juga terdapat goa Jepang berisikan sejumlah tengkorak Jepang. Tengkorak Jepang ini menjadi obyek wisata yang menarik. Banyak warga Jepang datang ke Biak melihat goa itu. Ribuan serdadu Jepang mati terbunuh di dalam goa itu. Kedalaman goa itu sampai 100 meter.

Senin, 17 Agustus 2009

Kawah Putih Ciwidey








"Surga yg Tercecer" Kawah Putih, Ciwidey, Bandung
Kawah Putih - Negeri di Awan: Entah daya tarik apa yg membuat banyak orang kembali ke Kawah Putih Gunung Patuha, Ciwidey, dengan ketinggian 2300 meter dari permukaan laut. Yang jelas dataran tinggi Bandung Selatan ini cantik.

Bila ingin mengunjungi tempat wisata tersebut sebaiknya berangkatlah sepagi mungkin, sekitar jam 5 subuh dari Jakarta, bisa melalui tol Cipularang, keluarlah di Kopo, ketemu pertigaan belok kanan, ikuti jalan terus berkilo-kilo, Anda akan dimanjakan dengan perkebunan strawberry di sepanjang jalan yang relatif kecil, sekitar 2 jalur saja.

Setelah itu Anda akan melalui lereng bukit dengan jurang di sebelahnya, hingga ketemu tanda "Gunung Patuha".

Jangan berharap Anda akan langsung menemukan "surga" tersebut karena Anda masih akan melalui jalan offroad berlumpur bila hujan secara mendaki. Untuk yang membawa mobil sendiri saya sarankan selalu menggunakan gigi 1 karena jalannya sangat menanjak.

Setelah tiba di ujung rute, lapangan terbuka sudah menanti kehadiran mobil Anda untuk parkir. Banyak kios yang menjajakan buah segar strawberi, jagung bakar, bandrek, yang menanti pembeli, sebelum memasuki tempat wisata tersebut. Untuk menuju kawah tersebut, akan melewati jembatan kayu yang cukup aman. Setelah itu sampailah kita di tepi kawah dengan pasir putihnya yang tandus.

Begitu banyak inspirasi sudut2 gambar lahir dari bidikan kamera di kawah putih yang angker dan berwibawa ini. Mampu membuat nuansa tersendiri yang tidak akan Anda dapati di tempat lain. Kabut putih sewaktu-waktu bisa turun tiba-tiba dalam hitungan menit membuat pandangan kita terhalang. Ditambah lagi suhu dingin yang menusuk tulang.

Saat seorang pengembara Belanda bernama Junghun datang di abad 19, penduduk sekitar menyebutnya sebagai tempat dimana arwah para leluhur bersemayam, yg tidak seorangpun berada disana tanpa meregang nyawa, yang burung pun enggan terbang diatasnya. Pendapat tsb tidak sepenuhnya salah. Benar bahwa Kawah Putih Gunung Patuha itu berwibawa, karena ketinggiannya dan kesunyiannya. Benar, bahwa Kawah putih itu angker, Aroma belerang sangat kuat terasa di sana karena kawah yang dahulu aktif masih menyisakan kandungan fumarol belerang pekat yang harus diperhitungkan pada saat angin berhenti berputar. Selebihnya Kawah Putih itu adalah tempat dimana titisan surga pernah diturunkan ke bumi, begitu anggun, tenang, menghanyutkan. Bulan Juli Agustus temperature bisa turun serendah 10oC pada siang hari dan 5oC pada malam hari. Semilir angin membawa pergi kabut pekat uap belerang menjauh.

Selain itu ada juga tambang bekas dari era penjajahan Jepang yang sudah tidak dipakai. Sebaiknya berhati-hati karena kemungkinan ancaman longsor dan bau belerang yang bisa membuat Anda pusing.
Sambil berdiri di tepi kawah, teriaklah kuat-kuat; konon akan diteruskan echo-nya oleh dinding-dinding padas ke surga. Berkeliling kawah pada saat musim kemarau cukup mudah dilakukan; mencari-cari sudut-sudut pandang terlupakan yang barangkali tercecer dari surga. Pengunjung tak akan betah berlama-lama diterpa dinginnya angin gunung yang menyelinap ke tulang sumsum.

Seruput bandrek di sebuah warung di tempat parkir mampu memberikan rasa hangat di tenggorokan yang kering. Suasana keheningan di tempat itu akan membawa suasana rileks. Resonansi batin anda dengan alam sekitar mampu mengisi batere kehidupan terisi kembali.

Jumat, 24 Juli 2009

Pantai Depok

Pantai Depok Dicanangkan sebagai Kawasan Wisata Kuliner

Rabu, 17 Juni 2009 16:25 WIB
BANTUL, KOMPAS.com — Pantai Depok di Kabupaten Bantul secara resmi dicanangkan sebagai kawasan wisata kuliner. Para pemilik warung diharapkan menjaga kebersihan dan kenyamanan bagi pengunjung, serta meningkatkan pelayanan.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik bersama Menteri Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, Rabu (17/6), meresmikannya secara simbolis, di Pantai Depok. Hadir juga dalam acara itu Bupati Bantul Idham Samawi dan Kepala Dinas Pariwisata DIY Tazbir.
"Jika pengunjung diberi pelayanan bagus, ketika dia pulang akan bercerita, dan balik lagi. Tapi jika dia kecewa, ia akan bercerita bahwa pelayanan yang didapat buruk, dan tidak akan balik," ujar Jero Wacik.
Di Pantai Depok terdapat 40 warung makan yang menyediakan menu utama masakan ikan laut. Depok mulai berkembang tahun 1995. Sumarman Jatmiko H, Ketua Koperasi Mina Bahari 45 Depok, mengakui bahwa pelayanan warung perlu dibenahi.PRA

Kota Palangkaraya

Pesta Ikan di Palangkaraya...Nyam...Nyam...Nyam...

Rabu, 15 Juli 2009 10:08 WIB
PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Jika Anda menyambangi Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, jangan lupa untuk mencicipi aneka jenis ikan di kota itu. Kota ini adalah surga bagi penggemar ikan. Semua kenikmatan ikan dapat Anda jumpai di sentra kuliner di Jalan Yos Sudarso. "Selain menawarkan berbagai objek wisata alam, budaya, dan seni, Palangkaraya juga menawarkan wisata kuliner, yaitu di lokasi khusus kuliner Jalan Yos Sudarso," kata Kepala Bidang Kepariwisataan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palangkaraya, Anna Menur, di Palangkaraya, Rabu (15/7). Anna Menur yang didampingi stafnya itu menyebutkan sentra kuliner Yos Sudarso masuk dalam jumlah objek wisata andalan Palangkaraya yang terus dipromosikan. "Wisatawan saat mengunjungi kota cantik Palangkaraya, akan menemui sentra kuliner yang berada di sepanjang Jalan Yos Sudarso yang tidak jauh dari bundaran besar kota yang digagas oleh Presiden pertama RI, Soekarno," katanya.
Di sepanjang jalan tersebut, menurut Anna, para pengunjung akan mudah menemukan sederetan tenda-tenda, warung, kafe, yang menawarkan berbagai aneka makanan dan minuman. Lokasi-lokasi jajanan tersebut setiap malam dipadati pengunjung khususnya kawula muda bukan saja dari Kota Palangkaraya tetapi dari berbagai daerah lain. Selain terletak di jantung kota, sentra kuliner itu juga mudah dijangkau dari berbagai arah, dan lokasinya bersebelahan dengan pusat perbelanjaan terbesar Kalteng, Palangkaraya Mall. "Kawasan ini berada di sisi kanan dan kiri jalan arah menuju Universitas Palangkaraya (Unpar)," kata Anna Menur. Palangkaraya adalah surga bagi penikmat ikan, khususnya ikan sungai, karena di wilayah ini terdapat perairan yang luas serta lokasi pembudidayaan ikan. Palangaraya juga dengan wilayah sentra perdagangan ikan sungai atau rawa, seperti ikan baung, jelawat, adungan, puyau, tapah, patin, lele, lais, saluang, riu, kelabau, dan ikan sungai lainnya. Selain itu Palangkaraya juga dikenal sebagai gudangnya ikan rawa seperti gabus, tauman, mihau, kihung, kerandang, sepat siam, patung, biawan, pepuyu, sepat, sisili, kapar, serta beberapa ikan yang kurang populer di masyarakat.Maka, tak heran kalau dari sekian menu kuliner di tempat jajan itu sebagian besar menawarkan makanan ikan, baik bakar, goreng, atau masak lainnya. Sejumlah warung memasak ikan dengan berbagai macam pilihan seperti digoreng, dipanggang, dipepes (pais), disayur asam (gangan asam), dimasak habang, dimasak kecap, digangan balamak, dan diolah menu lainnya.
Palangkaraya juga memiliki ikan non alam, yakni ikan hasil budidaya, seperti ikan nila, ikan mas, ikan patin, ikan lele, yang juga mudah diperoleh. Kuliner makanan Palangkaraya itu didominasi oleh masakan khas Banjar dan khas Dayak, selain ada juga olahan masakan khas Jawa. Menu khas Dayak yang terkenal yaitu umbut rotan dan daun singkong bersantan.MBK Sumber : Antara